Belajar Flutter | Apa Itu Flutter?

3 min read

header-udibaraid-flutter

Budi Santoso – Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan komunikasi di era globalisasi saat ini terus berkembang. Seperti halnya dibidang pemprograman khususnya pada aplikasi mobile dimana banyak sekali framework yang bisa anda gunakan untuk membuat aplikasi mobile multiplatform secara mudah.

Apa Itu Flutter?

Flutter adalah framework open source untuk membuat aplikasi seluler yang dikembangkan oleh Google. Flutter memungkinkan developer untuk membuat aplikasi yang memiliki tampilan yang menarik dan performa yang konsisten di berbagai platform termasuk Android, iOS, dan web.

Menariknya, Flutter sebenarnya sudah dikembangkan oleh Google sejak tahun 2015 dan menawarkan berbagai fitur seperti widget dan tools untuk mempercepat proses pengembangan aplikasi.

Dari segi performa, Flutter memiliki keunggulan karena menggunakan teknologi rendering 2D yang memungkinkan performa aplikasi lebih baik dan stabil. Selain itu, Flutter juga menawarkan fitur seperti hot reloading yang memungkinkan developer untuk melihat perubahan langsung pada aplikasi.

Baca Juga : Perbedaan Flutter dengan Native dan Hybrid App

Sejarah Flutter

Google pertama kali memperkenalkan Flutter di Dart Developer Summit pada tahun 2015 yang merupakan bagian dari proyek bernama Sky. Flutter awalnya dibuat oleh tim desainer, developer, dan engineer Google yang berjuang untuk membuat aplikasi yang berfungsi di berbagai platform yang memiliki tampilan dan performa yang konsisten.

Flutter menggunakan bahasa pemrograman Dart dan menawarkan berbagai fitur seperti widget dan tools yang mempercepat pengembangan aplikasi.

Hingga saat ini Flutter terus berkembang dan memiliki komunitas pengembang yang semakin besar. Google juga terus memperbarui dan menyempurnakan Flutter dan merilis versi baru secara rutin.

Kelebihan & Kekurangan Flutter

Ada beberapa kelebihan yang dimiliki oleh Flutter sebagai framework untuk pengembangan aplikasi mobile, antara lain:

  1. Performa Cepat dan Stabil
    Flutter menggunakan bahasa pemrograman yang dioptimalkan Dart untuk mempercepat waktu dan kinerja kompilasi aplikasi. Selain itu, Flutter memiliki mesin rendering yang cepat dan stabil, sehingga memungkinkan untuk membuat aplikasi yang responsif dan lancar.
  2. Konsistensi tampilan di berbagai platform
    Flutter memungkinkan developer membuat aplikasi dengan tampilan yang di konsisten berbagai platform termasuk Android, iOS, dan web. Hal ini dapat menghemat waktu dan biaya pengembangan karena developer tidak perlu mengembangkan aplikasi secara terpisah untuk setiap platform.
  3. Mudah dipelajari dan digunakan
    Bahasa pemrograman yang digunakan oleh Dart Flutter relatif mudah dipelajari oleh programmer yang berpengalaman dalam bahasa pemrograman lain. Selain itu, Flutter juga menyediakan banyak widget dan library yang berguna untuk mempercepat pengembangan aplikasi.
  4. Desain menarik dan interaktif
    Flutter memungkinkan developer membuat aplikasi dengan desain yang menarik dan interaktif, termasuk animasi dan efek transisi yang halus. Ini dapat meningkatkan pengalaman pengguna dan membuat aplikasi lebih menarik.
  5. Komunitas yang aktif
    Flutter memiliki komunitas developer yang aktif dan luas, sehingga developer dapat dengan mudah menemukan solusi atas masalah yang muncul selama pengembangan aplikasi. Selain itu, Flutter memiliki dokumentasi lengkap dan tutorial yang mudah diikuti untuk membantu developer dalam mempelajari Flutter.

Meskipun memiliki banyak kelebihan, Flutter juga memiliki beberapa kekurangan, di antaranya:

  1. Ukuran file besar
    Aplikasi yang dibuat dengan Flutter cenderung memiliki ukuran file yang lebih besar dibandingkan dengan aplikasi yang dibuat dengan framework lain. Flutter berisi banyak komponen dan pustaka yang diperlukan dalam paket penginstalan aplikasi.
  2. Keterbatasan library
    Meskipun Flutter menyediakan banyak widget dan pustaka yang siap pakai, terkadang developer memerlukan komponen dan pustaka yang tidak tersedia di Flutter. Dalam hal ini, pengembang harus membuat komponen dan pustakanya sendiri, atau menggunakan pustaka dari sumber pihak ketiga.
  3. Kurangnya pengalaman
    Flutter relatif baru di dunia pengembangan aplikasi, sehingga banyak developer yang baru mengenal Flutter. Hal ini dapat menyebabkan tingkat kesulitan yang lebih tinggi dalam mempelajari dan mengembangkan aplikasi dengan Flutter.

Perusahaan Besar Pengguna Flutter

Flutter saat ini telah digunakan oleh berbagai perusahaan besar di seluruh dunia, di antaranya:

  1. Google
    Sebagai developer Flutter, Google telah menggunakan framework ini di beberapa produk dan aplikasi internal, termasuk Google Ads, Google Greentea, dan Google Stadia.
  2. alibaba
    Perusahaan teknologi terbesar China Alibaba menggunakan Flutter di aplikasi selulernya seperti Taobao dan Xianyu.
  3. BMW
    Pabrikan mobil ternama asal Jerman ini menggunakan Flutter di aplikasi BMW Connected, yang memungkinkan pengguna mengendalikan mobilnya dari jarak jauh.
  4. Tencent
    Tencent, perusahaan teknologi terbesar di Asia, menggunakan Flutter untuk aplikasi selulernya, termasuk WeChat dan QQ.
  5. Philips Hue
    Pembuat lampu pintar terkemuka Philips Hue menggunakan Flutter di aplikasi selulernya untuk mengontrol lampu pintar.

Penutup

Dengan semakin populernya dan berkembangnya Flutter, maka ada kemungkinan semakin banyak perusahaan besar yang menggunakan framework ini untuk mengembangkan aplikasi seluler mereka. Jadi kapan kamu mau belajar flutter? Sekarang saja jangan di tunda-tunda.

Budi Santoso Mobile Application Development

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *