Di zaman sekarang ini, siapalah yang tak mengenal pendidikan? Tidak ada! Tentu saja pendidikan itu amat penting, apakah orang tua modern adalah orang tua yang mengedepankan pendidikan?
Pengertian Pendidikan Secara Umum
Pengetahuan umum yang sudah banyak diketahui bahwa pendidikan adalah proses pembelajaran, pengetahuan, ketrampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.
Ya bukankah itu sebuah hal mendasar dan dapat ditemukan dengan mudah.
Pengertian Pendidikan Menurut Pakar Ahli
Bagaimana jika menurut pakar ahli seperti menurut John Dewey yang mana menurutnya pendidikan merupakan suatu proses pengalaman. Karena kehidupan merupakan pertumbuhan, maka pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin manusia tanpa dibatasi usia.
Proses pertumbuuhan adalah proses penyesuaian pada setiap fase dan menambah kecakapan dalam perkembangan seseorang melalui pendidikan.
Dan pastinya amat jelas dalam sabda Rasulullah SAW “barang siapa yang menghendaki kebaikan di dunia maka dengan ilmu. Barang siapa yang menghendaki kebaikan di akhirat maka dengan ilmu. Barang siapa yang menghendaki keduanya maka dengan ilmu” (HR. Bukhori dan Muslim)
Pendidikan Bagi Kebanyakan Orang Tua
Bagi setiap orang tua pasti mengharapkan anaknya tumbuh menjadi cerdas, itu sugguh benar tak salah, bahkan sampai ada beberapa orang tua yang menggembleng anaknya untuk belajar sedari kecil,
Tapi tunggu belajar bukan hanya pasal hitung-hitungan dan berpasal huruf.
Mengapa demikan ingatlah bahwa yang dilihat mata adalah pembelajaran, yang berdengung ditelinga juga pembelajaran.
Tanpa perlu menggembleng sedari lahir anak sudah belajar dan akan berkelanjutan hingga sepanjang umur, karena pendidikan belajar sepanjang usia.
Namun bukankah tak jarang,orang tua yang terlalu menuntut anaknya menjadi pintar sejak dini, mereka akan kecewa jika anaknya tak menjadi juara satu dalam sekolah dasarnya.
Tapi pada dasarnya adalah bintang yang dimiliki seorang anak berbeda-beda dan akan bersinar dengan alami, jika tidak di sekolah dasar ya di sekolah menangah atau di masa kuliah atau bahkan masa kerja?
Menuntut, dan menjejalkan anak dengan belajar terus menerus mengenai pendidikan formal malah akan membuat tekanan yang tak di sadari.
Belajar Dari Cerita di China
Pernahkah terdengar oleh anda cerita di China mengenai seorang anak yang dipaksa berlatih kaligrafi dan yang menjadi parahnya adalah orang tuanya yang tak mau tahu akan apa yang menyatu pada jiwa anaknya, mereka hanya terus memaksanya agar menjadi apa yang mereka mau, namun itu kurang tepat.
Menekan anak untuk bisa menjadi apa yang diingkan dengan memaksanya pula untuk berhenti bermain malah akan menimbulkan rasa tak suka untuk menjadi apa yang diinginkan orang tua.
Mungkin dengan catatan orang tua melakukannya bukan dengan menekan tapi perlahan mungkin malah menggabungkannya dengan permainan atau hal yang disukainya.
Terlalu mendisplinkan anak usia dini tak terlalu baik. Kembali pada pengertian pendidikan menurut John Dewey bahwa pendidikan adalah suatu proses pengalaman.
Menjadi Pintar Ada Waktunya
Jadi sudah pasti bukan anak akan belajar melalui pengalaman seperti pula pengalaman penekanan bisa jadi anak itu malah menjadi melenceng atau tetap bertahan dengan terus mengembangkan bakatnya diam-diam, itu pilihan yang tak bisa di terka dan diharuskan.
Pendidikan Sikap Dari Negara Maju
Begini saja, banyak negara yang sistem pendidikannya perlu dicontoh seperti di Finlandia, atau Jepang yang mana anak disana dalam sekolah dasarnya yang ditanamkan pada mereka adalah sikap tata krama serta kesetaraan.
Mereka pun amat di bukakan pintu untuk menemukan bakat minatnya sedari dini, diusia yang mana jika disini dan beberapa negara lain sudah dipergunakan untuk bersaing pelajaran berhitung dan lainnya, berbeda disana mereka sedang mengembangkan mental emosionalnya dengan bersama.
-ReEll-
